Mengenal Ayam Kukuak Balenggek

Nama ayam kukuak balenggek mungkin masih asing bagi telinga sebagian penggemar ayam hias. Popularitasnya masih di bawah ayam bekisar, ayam pelung dan ayam ketawa, padahal sama-sama merupakan ayam hias yang khusus dinikmati suara atau kokoknya. Minimnya informasi dan publikasi membuat ayam kukuak balenggek nyaris tak terdengar, padahal potensinya tidak kalah dari tiga jenis ayam hias tersebut.
Belakangan ini, di berbagai situs online kerap ditawarkan ayam kukuak balenggek (silakan buktikan dengan sowan ke rumah Mbah Google, masukkan kata kunci “ayam kukuak balenggek” atau “ayam balenggek”. Ini membuktikan ayam ini mulai digemari masyarakat, mirip dengan fenomena ayam ketawa beberapa waktu lalu.
Ayam kukuak balenggek atau kokok balenggek merupakan ayam lokal di Sumatera Barat, yang berasal dari Kecamatan Payung Sakaki dan Tigo Lurah, Kabupaten Solok. Masyarakat Minang menyebutnya balenggek yang berarti irama yang bertingkat, atau baindiak menurut dialek setempat. Hal ini karena kokok ayam jantan memiliki irama yang bertingkat mulai dari 3 hingga 12 lenggek. Bahkan ada yang mampu berkokok hingga 19 lenggek.
AYAM KOKOK BALENGGEK
AYAM BALENGGEK
Suara atau kokoknya terbagi atas tiga bagian, yaitu bagian depan, tengah dan akhir atau lenggek kokok. Biasanya ayam jago, misalnya ayam kampung, memiliki kokok yang terdiri atas 4 suku kata dan suku kata yang terakhir lebih panjang dari tiga suku kata sebelumnya.
Coba Anda tirukan kokok ayam jantan, biasanya kan terdengar “ku.. ku.. ku.. kuuuuuuuuuu….”.
Tetapi pada ayam balenggek, kokoknya terdiri atas 6 – 15 suku kata, tergantung faktor genetis dan program pelatihan. Jika kita tirukan, maka susunan dari suku kata itu akan terdengar seperti ini:
  • 6 suku kata  : ku..ku..kuuuuuuuu..ku.. ku.. ku..
  • 7 suku kata  : ku..ku..kuuuuuuuu..ku.. ku.. ku.. ku..
  • 8 suku kata  : ku..ku..kuuuuuuuu..ku.. ku.. ku.. ku.. ku..
  • dan seterusnya
Pada contoh di atas ada situasi yang sama di mana 3 sukut kata awal terdengar “ku.. ku.. kuuuuuuuu…”. Nah, yang dimaksud dengan lenggek adalah bagian selain itu. Jika disebutkan jumlah lenggek, berarti jumlah suku kata selain 3 suku kata awal tersebut.
Jumlah lenggek sering digunakan untuk menyebutkan kedudukan ayam balenggek di mata penggemarnya. Misalnya ada yang disebut balenggek 3, itu berarti ayam balenggek yang memiliki 3 lenggek. Jadi kokoknya terdiri atas 6 suku kata, yaitu 3 suku kata awal dan 3 lenggek. Balenggek 4 berarti memiliki 4 lenggek, dan seterusnya.
Makin banyak tingkatannya, makin bagus dan makin mahal pula harganya. Saat ini harga rata-rata seekor balenggek 9 rata-rata Rp 1.500.000. Jika pernah memenangi lomba, harga makin mahal. Ya, tidak berbeda dari burung yang kerap menjuarai lomba, pasti jauh lebih mahal daripada harga pasaran.Pada usia 6 bulan, ayam kukuak balenggek jantan memiliki bobot badan 1,6 hingga 2,2 kg, dengan bentuk badan yang proporsional, mata bercahaya dan selalu waspada, lincah dan kuat. Menurut beberapa pakar ayam balenggek, makin besar postur tubuhnya makin bagus pula irama lenggeknya.
Tidak jarang pula muncul anggapan bahwa ayam dengan ciri tertentu memiliki kualitas bagus, atau disebut juga sebagai katuranggan ayam balenggek. Misalnya, bentuk sisik pada kaki, jumlah bulu sayap, kondisi pernafasan, panjang jari kaki, warna bulu, bentuk jengger dan pial, serta bentuk badannya.

Istilah berdasarkan warna bulu dan bagian tubuh

KONTES AYAM BALENGGEK
KONTES AYAM BALENGGEK.
Sebagaimana ayam kampung, ayam kukuak balenggek memiliki variasi tinggi dalam warna bulunya. Mulai dari merah, kuning, puith, atau kombinasi dari warna-warna tersebut. Bulunya mengkilat dan memiliki jengger tunggal (single comb).
Bahkan penamaan ayam itu sendiri seringkali didasarkan pada warna bulu, warna kaki, warna mata, serta kombinasi di antara warna-warna tersebut. Kalau orang Jawa mengenal ayam blorok, ayam wirang, cemani, dan sebagainya. Berikut ini delapan nama / julukan yang kerap dilekatkan pada ayam kukuak balenggek :
  1. Tadung : kaki, paruh, dan mata berwarna hitam.
  2. Pileh: kaki, paruh dan mata berwarna putih.
  3. Jalak: kaki, paruh dan mata berwarna kuning.
  4. Kurik : kaki, paruh dan mata berwarna lurik.
  5. Putih : seluruh bulu berwarna putih.
  6. Kanso : seluruh bulu berwarna abu-abu.
  7. Biring : kaki, paruh dan mata berwarna merah.
  8. Kinantan : kaki, paruh, mata dan seluruh bulu berwarna putih
Disamping kokoknya yang bertingkat dan merdu hingga mencapai suku kata tertentu, juga memiliki irama dan suara kokok yang berbeda-beda pula sehingga untuk membedakannya, sehingga masyarakat setempat memberi nama Si ganjua lalai, Rantak gumarang, Si gagek angin, Riak aie ilia, dan Ginyang, namun di beberapa peternakan sedang di kembangkan varietas kokok baru untuk mempersiapkan kontes besar dalam beberapa tahun ke depan.
Ayam kukuak balenggek merupakan plasma nutfah kebanggaan Ranah Minang yang perlu dilestarikan dan dikembangbiakan. Begitu bangga, Pemerintah Kabupaten Solok pun menetapkan ayam balenggek sebagai maskot fauna dari daerah tersebut.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Menjinakkan Ayam Hutan Asli

Cara Membuat Jerat/ Racik Ayam Hutan

BAGAIMANA MENGETAHUI AYAM HUTAN MERAH MURNI /ORIGINAL